SEJARAH
Universiti Utara Malaysia atau yang lebih dikenal dengan singkatan UUM, didirikan dan diresmikan pada tanggal 16 Feb-ruari 1984. UUM merupakan universitas negeri ke-enam yang didirikan di Malaysia dan satu-satunya universitas yang
dikhususkan untuk pendidikan manajemen. Perencanaan pembangunan dimulai pada bulan Agustus 1983, saat Kementerian Pendidikan Malaysia menjalankan proyek “The Sixth University Project”. Pada tanggal 19 Oktober 1983, Pemerintah Malaysia memberikan persetujuan resmi untuk proyek ini di Kedah, Malaysia.
Empat bulan setelah peresmian proyek “The Sixth University Project”, kantor UUM dipindahkan untuk sementara ke Kam-pus Darul Aman, Jitra, Kedah. Relokasi pertama dimulai ketika tahap pertama proyek selesai dibangun pada bulan Juni 1984. Relokasi tersebut bertujuan untuk mempermudah siswa tahun pertama untuk ajaran baru pada awal Juni 1984. Kampus UUM Darul Aman berada di lahan seluas 62 hektar yang berjarak 18 km sebelah utara Alor Setar dan 4,8 km dari Jitra. Sementara itu, perencanaan kampus permanen untuk universitas sudah di mulai. Kampus permanen yang disebut sebagai “Kampus Sintok” dibangun diatas lahan seluas 1.061 hektar di Sintok, terletak di 48 km sebelah utara Alor setar dan 10 km sebelah timur Changlun, sebuah kota kecil disepanjang perbatasan Thailand – Malaysia.
Kampus Sintok diresmikan pada tanggal 17 Februari 2004 oleh Royal Chancellor yang mulia, Sultan Abdul Halim Mu’ad-zam Shah. UUM diliputi oleh lembah hutan tropis yang rimbun, perbukitan hijau, dan dialiri oleh dua sungai besar yaitu sungai Sintok dan sungai Badak. Bangunan-bangunan utama yang ter-dapat di UUM adalah Perpustakaan Sultanah Bahiyah, gedung Canselori, Masjid Sultan Badlishah, Aula Mu’adzam Shah, Tan Sri Othman Hall, Mall Varsity, kompleks olahraga, kompleks konvensi, gedung asrama dan gedung-gedung yang menam-pung berbagai departemen akademik.
Kampus Sintok diresmikan pada tanggal 17 Februari 2004
oleh Royal Chancellor yang mulia, Sultan Abdul Halim Mu’ad-
zam Shah. UUM diliputi oleh lembah hutan tropis yang rimbun,
perbukitan hijau, dan dialiri oleh dua sungai besar yaitu sungai
Sintok dan sungai Badak. Bangunan-bangunan utama yang terdapat di UUM adalah Perpustakaan Sultanah Bahiyah, gedung Canselori, Masjid Sultan Badlishah, Aula Mu’adzam Shah, Tan Sri Othman Hall, Mall Varsity, kompleks olahraga, kompleks kon-vensi, gedung asrama dan gedung-gedung yang menampung berbagai departemen akademik.
Sebagai kampus yang terletak jauh dari keramaian kota, UUM memiliki beberapa asrama yang dapat menampung 20.000 siswa. Setiap asrama di namai sesuai dengan perusa-haan, institusi, dan organisasi Malaysia, seperti Malaysia Airlines, MISC, Tenaga Nasional Ber-had, Tradewinds, Petronas, EON, Simde Darby,
BSN, TM, dan lain-lainnya.
Seiring waktu, UUM Sintok berevolusi men-jadi kampus terbuka, dimana banyak wisa-tawan berkunjung dan memanfaatkan fasilitas di dalam kampus. Kawasan seluas 107 hektar ini dikembangkan menjadi fasilitas menarik untuk memenuhi kebutuhan rekreasi anggota masyarakat kampus. Diantara fasilitas UUM terdapat area piknik, lapangan golf, sirkuit go-kart, area panahan dan menembak, berkuda, dan sebagainya.
Pada bulan Januari 2008, dilakukan restruktur-isasi sistem akademik universitas yang tertu-juan untuk mempersiapkan struktur yang kuat yang dapat memungkinkan peningkatan jumlah mahasiswa pascasarjana dan pengangkatan al-mamater UUM di tingkat internasional. Hasil re-strukturisasi ini membentuk 3 kampus akademik utama, yaitu UUM COB (College of Business), CAS (College of Arts and Sciences) dan COLGIS (College of Law, Government, and Inernational Studies). Langkah ini sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri Malaysia dan Kementerian Pen-didikan Malaysia yang menggarisbawahi kebutu-han untuk meningkatkan jumlah mahasiswa di Malaysia menjadi 100.000 orang pada tahun 2010. Strategi utama ini ada pada ‘The Nation Higher
Education Strategic Plan 2007-2010’.
Untuk mencetak UUM sebagai universitas manajemen unggulan dan universitas riset dalam bidang ilmu sosial, dibuatlah se-buah rencana transformasi yang di luncurkan oleh wakil rektor UUM, Profesor Dato’ Dr. Mohamed Mustafa Ishak, bertepatan dengan tahun baru 2011 di Aula Mu’adzam Shah.
UUM-KL
UUM KL (Universitas Utara Malaysia – Kuala Lum-pur) adalah pusat studi UUM yang berada diluar kampus utama UUM Sintok dan merupakan kampus non-hunian yang menempati bangunan bertingkat sembilan yang berlokasi strategis di jantung kota Kuala Lumpur yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan dan aktivitas bisnis Chow Kit yang terkenal. UUM KL dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas modern, sep-erti ruangan kelas yang lengkap, lounge untuk siswa, dan fasilitas internet nirkabel 24 jam. Kampus ini juga dikelilingi oleh fasilitas umum lainnya, seperti masjid,
monorel, halte bus, gerai kafe dan restoran.
Lokasi yang strategis merupakan titik plus bagi UUM KL dibandingkan dengan kampus utama yang jauh dari pusat kota. Untuk UUM KL, hanya terdapat pen-gajaran untuk mahasiswa pascasarjana dan doktoral.
Pertama: Perisai yang berbentuk seperti sebutir pena, melambangkan UUM sebagai institusi pendidikan dan pengeta-huan. Nib pena juga melambangkan sifat proaktif pengetahuan. Universitas tidak hanya merumuskan pengetahuan, tapi juga menyebarkan pengetahuan melalui pengajaran, penelitian, konsultasi dan publikasi.
Kedua: Garis putih mewakili huruf awal dari nama Universitas. Garis berbentuk U di bagian bawah adalah singka-tan dari ‘Universitas’, sedangkan garis melengkung kedua, yang lebih kecil ‘U’, singkatan dari ‘Utara’. Di atas garis me-lengkung ini, ada dua garis melengkung dan garis vertikal di antaranya berbentuk seperti ‘M’, yang merupakan singkatan dari ‘Malaysia’. Secara keseluruhan, garis mewakili akronim Universitas - UUM.
Ketiga: Di dalam logo universitas, tercantum motto universitas ‘ILMU BUDI BAKTI’. Dua garis melengkung di bagian bawah perisai juga melambangkan lembaran kertas yang mengusung makna ‘ILMU’ atau pengetahuan. Keenam oval kuning yang berada di tengah perisai mewakili ‘BUDI’ atau kebajikan sebagaimana tercermin dalam pepatah Melayu “Ikut persatuan resmi, semakin penuh kecepatan” (Karena jika butiran padi pada tangkai padi menjadi matang dan lebih berat, maka padi tersebut akan memiringkan tangkainya ke bawah dan membuatnya menjadi busur. Ini bermakna bah-wa orang-orang yang meningkatkan pengetahuan mereka seharusnya akan semakin rendah hati). Tiga baris di bagian atas perisai melambangkan ‘BAKTI’ atau layanan yang diberikan secara individual maupun kolektif terhadap iman, mas-yarakat dan negara seseorang.
Keempat: Tiga garis oval di sekeliling perisai melambangkan nilai moral universal yang membimbing anggota komunitas kampus.
Kelima: Warna kuning di dalam garis oval dan di sekitar perisai mewakili loyalitas komunitas kampus kepada Raja dan bangsanya.
Keenam: Warna putih di dalam logo yang mengelilingi perisai, melambangkan manajemen universitas yang bersih, efisien dan dapat dipercaya.
Ketujuh: Warna biru melambangkan solidaritas di antara anggota komunitas kampus.
Kedelapan: Warna putih di dalam lima garis melambangkan lima Rukun Islam.
Kesembilan: Selain mewakili ‘BUDI’, enam oval kuning di tengah perisai juga melambangkan enam prinsip Rukun Iman.
Kesepuluh: Dua titik biru melambangkan keunggulan dan keunikan Universitas sebagai universitas manajemen.
TAGLINE UUM
‘The Eminent Management University’
Garis tag UUM ‘The Eminent Management University’ adalah cerminan dari visi di balik lam-bang dan logo untuk mengembangkan dan mempromosikan pendidikan manajemen. UUM bertujuan untuk memberikan lulusan yang mampu memimpin dunia menuju masyarakat mod-ern dan maju dengan nilai yang kuat dan beralasan. Baris tag ini adalah pernyataan mencolok dari tujuan ini. UUM bercita-cita menjadi ‘The Eminent Management University’ dengan mem-berikan lingkungan dan silabus terbaik kepada komunitas kampusnya, dan juga dengan terus memperbaiki dan membangun namanya di panggung dunia. Baris tag ini melengkapi logo di semua agunan serta barang periklanan dan promosi yang dimiliki UUM.
Comments